Cerita Sunan Ampel Menikahi Putri Ulama yang Tuli, Bisu, dan Lumpuh
wafiqa channel - Sunan Ampel (Raden Rahmat) memiliki istri Nyai Ageng Manila (Dewi Chandrawati) seorang putri dari Prabu Brawijaya V. Selain itu, Sunan Ampel juga menikahi Siti Karimah, putri seorang ulama besar, Ki Wiryosarojo alias Ki Ageng Supa Bungkul.
Gambar ilustrasi Sunan Ampel |
Siti Karimah adalah seorang perempuan yang sangat salehah. Ia adalah seorang putri Ulama yang sangat istiqamah menjalankan ibadah shalat sunnah (shalat tahajud) ketika kebanyakan orang tertidur lelap.
Sebagai seorang ahli ibadah, figur Siti Karimah seolah-olah mengingatkan terhadap sosok Maryam (ibunda Nabi Isa as) saat menjalani ngebleng di mihrabnya, yakni ketika ia diambil sebagai anak angkat Nabi Zakaria as. Atas kekuasaan Allah, meski seorang diri di kamarnya, tetapi Maryam selalu mendapatkan rezeki berupa makanan dan minuman di kamarnya. Begitulah pengalaman spiritual Maryam yang disaksikan langsung oleh ayah angkatnya Nabi Zakaria.
Sebelum Sunan Ampel menikahi Siti Karimah, ayahnya Ki Wiryosarojo alias Ki Ageng Supa Bungkul menyebut bahwa putrinya adalah seorang gadis yang tuli, bisu, dan lumpuh. Mengapa Siti Karimah dijuluki seperti itu?
Ceritanya berawal dari, secara tak sengaja Sunan Ampel memang menemukan buah delima di sungai lalu memakannya. Padahal, buah delima tersebut buah kesayangan Siti Karimah. Pada saat itu, Sunan Ampel bertemu dengan Ki Ageng Supa Bungkul yang sedang mencari buah delima milik putrinya.
Ternyata Ki Ageng Supa Bungkul meminta syarat bahwa siapa pun yang menemukan buah delima milik putrinya, maka ia harus menikahinya. Jika tidak, Siti Karimah tidak akan ridha di dunia dan akhirat kepada penemu buah miliknya.
Dikutip dari buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit, Sunan Ampel tak bisa mengelak. Ia telah memakan buah delima milik Siti Karimah. Ia seperti dihadapkan suatu masalah yang tak bisa dihindari. Mau tidak mau, suka tidak suka, terpaksa atau tidak, karena tak ada pilihan lain, maka Sunan Ampel harus siap menikahi seorang gadis yang tuli, bisu, dan lumpuh.
Ketika Sunan Ampel bersilaturahmi ke rumah Ki Ageng Supa Bungkul hendak menikah dengan Siti Karimah, ternyata calon istrinya bukan gadis yang tuli, bisu dan lumpuh melainkan seorang gadis yang cantik rupawan.
Sunan Ampel menanyakan kepada Ki Ageng Supa perihal putrinya, lalu dijawab bahwa maksud dari tuli, bisu dan lumpuh adalah putrinya tidak pernah mendengar sesuatu perkataan yang mengandung maksiat, tidak pernah berkata dengan perkataan yang maksiat, dan tidak melangkahkan kakinya ke tempat maksiat.
"Begitulah Kanjeng Sunan Ampel yang kami maksud bahwa putri kami adalah seorang gadis yang tuli, buta dan lumpuh!" ujar Ki Ageng Supa saat itu.
Sunan Ampel merasa lega karena ia tidak menikahi seorang gadis yang tuli, buta dan lumpuh melainkan perempuan cantik dan solehah. Demikianlah cara mengungkapkan Ki Ageng Supa Bungkul terhadap kesalehan putrinya.
Dengan menikahi Siti Karimah, maka Sunan Ampel memiliki dua orang istri, yaitu Nyai Ageng Manila alias Dewi Chandrawati dan Nyai Ageng Karimah.
Sumber: Buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit
"Cerita Sunan Ampel Menikahi Putri Ulama yang Tuli,Bisu, dan Lumpuh"
No comments: